14 September 2007

" Kisah Beruang "

Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan.

Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya..hup .. ia dapat menangkap seekor ikan kecil.

Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap pada sang beruang,

"Wahai beruang, tolong lepaskan aku."

"Mengapa ?" tanya beruang.

"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu," rintih sang ikan.

"Lalu kenapa?" tanya beruang lagi.

"Begini saja,tolong kembalikan aku ke sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu." kata ikan.

"Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu besar?" tanya beruang

"Mengapa?" ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan !" jawab beruang sambil tersenyum mantap.

"Ops !" teriak sang ikan.

Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap :"Ohhhh... andaikan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dulu ..!!!?. Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita.

Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan;....
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan;

Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; ....
Dan dalam kondisi terburukpun selalu ada kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita....

Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar.

Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi kesempatan yang besar.

Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di : 

http://www.beraniegagal.com

13 September 2007

ISTI (Ikatan Suami Takut Istri)

Dikisahkan disuatu kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan negeri yang makmur. Namun ada sesuatu yang aneh dikerajaan itu, Sang raja memdapatkan informasi bahwa seluruh lelaki yang telah beristri alias berstatus suami semuanya pada takut pada istri masing-masing, sehingga merajalela peranan dan kedominanan para istri terhadap suami2 dikerajaan itu. Dikerajaan itu didirikan organisani ISTI (ikatan suami takut istri) oleh para suami sebagai wadah ngumpul dan saling curhat antar sesama mereka.

Saking parahnya kedominan an para istri sehingga membuat para lelaki harus rela menjalani peran seperti yang diminta oleh istri2 mereka. Mulai dari mengasuh anak, memasak, bahkan seluruh pekerjaan Dosmetik harus dilakukan oleh para suami atas perintah istri2 mereka. Para suami tersebut tidak mampu melawan kedominan an istri2 mereka, bahkan sampai nyari kutu dan uban si istri sambil ngerumpi beramai-ramai, para suami harus lakoni kalau diminta istrinya. Itulah akibat persamaan gender yang kebablasan.

Kondisi ini konon dialami oleh semua lelaki di kerajaan tersebut dan sang raja sangat ingin mengetahui secara langsung dan pasti apakah informasi yang diterima tentang kondisi ketakutan suami terhadap istri benar adanya.

Maka sang raja memerintahkan untuk mengumpulkan seluruh lelaki di kerajaan itu di alun-alun kerajaan yang begitu luas, tanpa ada terkecuali. Bagi lelaki yang tidak hadir akan diberikan hukuman bahkan sampai hukuman mati. Diumumkanlah oleh pihak kerajaan ke seluruh pelosok negeri tentang titah raja tersebut dan seluruh rakyat dipastikan mendengar informasi itu.

Pada waktu yang telah ditentukan berkumpullah semua rakyat seperti yang diperintahkan, bahkan para istri juga ikut berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan apakan gerangan yang akan terjadi pada suami-suami mereka.

Suasana hening dan Hikmad begitu sang raja berdiri dipodiumnya. Setelah memberikan salam dan pidato pada rakyatnya, sampailah sang raja pada inti permasalahannya.

Wahai para suami-suami dikerajaan ku, apakah benar informasi yang saya terima bahwa kalian semua takut pada istri-istri kalian tanpa terkecuali? Tanya sang raja. Para suami tidak ada yang berani menjawab, malah jawaban yang terdengar adalah " Mereka harus tunduk pada perintah kami wahai sang raja" jawaban para istri-istri dari pinggir lapangan. Mendengar jawaban itu sang raja sangat terkejut dan masih belum yakin. Akhirnya sang raja bertitah, Saya perintahkan kepada kalian semua para suami : bagi yang merasa takut kepada istrinya agar berpindah tempat ke lapangan yang berada disebelah kiri saya dan yang tidak takut supaya tetap berada dilapangan sebelah kanan saya!!

Sesenyap suara gaduh dari langkah para suami terdengar, selang beberapa saat seluruh suami pindah kelapangan disebelah kiri sang raja, sehingga lapangan sebelah kanan sang raja kosong melompong tanpa ada tersisa satu orang pun. Melihat kondisi ini membuat sang raja sangat kecewa sekali dan tertunduk tanpa sepatah katapun . Kondisi alun-alun saat itu sangat hening dan sunyi sekali di tambah lagi dengan kekecewaan raja pada rakyatnya.

Tiba-tiba keheningan itu di pecahkan oleh langkah seorang suami yang melangkah dengan kepala tegak dan gagah perkasa menuju sisi lapangan disebelah kanan sang raja dan mengambil posisi ditengah lapangan berdiri dengan gagah berani. Seluruh pasang mata yang hadir tertuju pada sang suami tidak terkecuali sang raja. Dengan gembiranya sang raja melihat keadaan tadi dan berucap sambil bertepuk tangan :wahai sang suami, ternyata masih ada rakyatku yang gagah berani seperti engkau, berarti informasi selama ini tidak benar bahwa seluruh rakyatku takut pada istri-istri mereka, Rona kebahagiaan dan gembira terus terpancar di wajah sang raja.

Kemudian sang raja bertanya dengan nada kagum kepada suami tadi, Engkau begitu gagah berani rakyatku, apa yang membuat mu bisa gagah berani seperti sekarang ini dan pindah dengan gagahnya ke sisi lapangan sebalah kanan ku??

Si suami menjawab denga lugas, tegas dan singkat " Hamba disuruh istri hamba tuanku Raja" TWuwe we wew wewew weweweeweeeeeeeeeng, sang Raja Pingsan seketika dengan puluhan bintang berputar mengelilingi kepalanya!!!!!!!

Rewrote By : Hs Bartyu

Marhaban Ya Ramadhan








Selamat Datang Bulan Ramadhan..........





Do'a Malaikat Jibril adalah sbb:

"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad,

apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang

berikut:



Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih

ada);

Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri;

Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.



Maka Rasulullah pun mengatakan amiin sebanyak 3 kali.

Dapat kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang

meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada

hari Jum'at.





Tanpa Disadari



11 bulan

banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan

tak semua menyejukkan,



11 bulan

banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan

tak semua menyenangkan,



11 bulan

banyak keluhan, kebencian, kebohongan

menjadi bagian dari diri,





saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"

saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,

saatnya menikmati indahnya kemurahanNya

saatnya memahami makna pensucian diri



Selamat menunaikan Ibadah Puasa

bersama kita leburkan kekhilafan,



Mohon Maaf Lahir & Batin



Semoga dengan puasa mempertemukan kita

dengan Keagungan Lailatul Qadar

dan kita semua menjadi pilihanNya

untuk dikabulkan do'a - do'a

dan kembali menjadi fitrah

Amien,

Menyambut Ramadhan...

Assalamu'alaikum warahmattullah wabarakatuh
 
Afwan ya ikhwah ana mau sharing sedikit sama antum sekalian mengenai
Tradisi Saling meminta-maaf sebelum bulan Suci Ramadhan
 
Ada kaidah Mahsyur dalam mengikuti Sunah yaitu: suatu amalan tidak boleh dikhususkan dalam masalah tempat, hari, dan caranya tanpa adanya dalil yang Shahih
Dalam masalah ini perlu diperinci, Saling meminta maaf disyariatkan dalam islam namun mengkhususkannya menjelang bulan suci ramadhan tanpa adanya dalil dari Al quran Dan Assunnah maka hukumnya akan berpindah menjadi Bid̢۪ah
 
Secara umum saling bermaafan itu dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu even Ramadhan atau Idul Fithri. Karena memang tidak ada hadits atau atsar yang menunjukkan ke arah sana.
 
Kaidah selanjutnya: lau kaana khairan tsabaquna ilaih (CMIIW): jika Suatu amalan itu baik niscaya para Sahabat Ridwanallahu Ajmain sudah Mendahului kita dalam Mengamalkannya.

Doa Malaikat jibril Menjelang Ramadhan:
"Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki
   bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika
masih ada);
* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya."

Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. Dapat kita
bayangkan, yang berdoa adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah
Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.
 
Ya, memang ini dijadikan landasan bagi mereka yang mengadakan acara maaf-maafan sebelum puasa Ramadhan.
 
Hadits tersebut dha'if dan munkar karena menyelisihi hadits yang shahih sebagai
berikut:
"Artinya: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian
berkata, "Amin, amin, amin".
Para sahabat bertanya. "Kenapa engkau berkata 'Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?"
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Telah datang malaikat Jibril dan
ia berkata: 'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun
dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin',
kemudian Jibril berkata lagi, 'Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi
keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah
amin!', maka aku berkata: 'Amin'. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata lagi. 'Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah
seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga
dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin".
[Hadits Riwayat al-Bazzar dalam Majma'uz Zawaid 10/1675-166, al-Hakim 4/153
dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah,
diriwayatkan juga oleh Imam al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih
Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)]
 
Maka tradisi bermaafan sebelum Ramadhan tidak ada tuntunannya dari Rasulullah dan para Sahabatnya.
 
Wallahu a'lam bishshawab, Jazakumullah. wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 
Abu Ramadhan Al Atsari
xnasrani2salafi


Aidil Irsyad Kari Mangkuto <surya18@indo.net.id> wrote:
Demikian juga kami, tentunya sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan selama bergabung dalam web ini jika ada baik tidak sengaja maupun disengaja mohon maaf lahir dan batin, semoga amal ibadah kita terkhusus ibadah puasa yang sudah diambang pintu dapat dilaksanakan dengan baik, lancar dan diterima oleh Allah SWT..Aamiin
----- Original Message -----
Sent: Monday, September 10, 2007 10:07 AM
Subject: Re: [Indonesian-Business] MOHON MAAF

begitu juga saya mohon ma'af atas semua salah dan khilaf yang terjadi selama kita saling sharing di milis ini.
semoga puasa kali ini menambah iman dan taqwa kita
selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakannya

 
purwati


----- Original Message ----
From: BAMBANG SATRIO <bambangsatrioa@yahoo.co.id>
To: Indonesian-Business@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 9, 2007 7:03:36 PM
Subject: [Indonesian-Business] MOHON MAAF


Ass.Wr.Wb.
Seiring datangnya bulan suci Ramadahan
saya mohon maaf lahir dan bathin
atas segala kesalahan, perkataan & perbuatan yang mungkin tidak berkenan

Selamat menjalankan ibadah puasa
Semoga Allah SWT menerima amal & ibadah kita
serta mengampuni segala dosa dan kesalahan kita
dan memperoleh RahmatNya, Amien....

Wass.wr.wb.
Bambang Satrio


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Free HR Articles http://hrfiles.blogspot.com
--------------------------------------------
Ikuti Polling di http://www.Manager-Indonesia.com
Sudah Puaskah anda dengan Kualitas Manager di Indonesia ?
Klik http://www.manager-indonesia.com/
--------------------------------------------
Ingin Jadi Pengusaha atau pebisnis ?
bergabunglah di sini :
Indonesian-Business-subscribe@yahoogroups.com
Bisnis Nyata Hasil pun Nyata !
------------------------------
Ingin Bisnis dari Rumah ?
http://www.software-website.com/?id=members
http://www.resepbisnis.com/?id=members
------------------------------
Milis Lowongan kerja terbesar di Indonesia pertama !
Head-Hunter@yahoogroups.com
ingin bergabung ? kirim email kosong ke :
Head-Hunter-subscribe@yahoogroups.com
------------------------------
Recent Activity
Visit Your Group
Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Yahoo! Groups

Be a Better Planet

Share with others

Help the Planet.

.

__,_._,___ Assalamu'alaikum warahmattullah wabarakatuh

Afwan ya ikhwah ana mau sharing sedikit sama antum sekalian mengenai
Tradisi Saling meminta-maaf sebelum bulan Suci Ramadhan

Ada kaidah Mahsyur dalam mengikuti Sunah yaitu: suatu amalan tidak boleh dikhususkan dalam
masalah tempat, hari, dan caranya tanpa adanya dalil yang Shahih
Dalam masalah ini perlu diperinci, Saling meminta maaf disyariatkan dalam islam namun
mengkhususkannya menjelang bulan suci ramadhan tanpa adanya dalil dari Al quran Dan Assunnah maka
hukumnya akan berpindah menjadi Bid’ah

Secara umum saling bermaafan itu dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu even Ramadhan atau
Idul Fithri. Karena memang tidak ada hadits atau atsar yang menunjukkan ke arah sana.

Kaidah selanjutnya: lau kaana khairan tsabaquna ilaih (CMIIW): jika Suatu amalan itu baik
niscaya para Sahabat Ridwanallahu Ajmain sudah Mendahului kita dalam Mengamalkannya.

Doa Malaikat jibril Menjelang Ramadhan:
"Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki
bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika
masih ada);
* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya."

Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. Dapat kita
bayangkan, yang berdoa adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah
Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.

Ya, memang ini dijadikan landasan bagi mereka yang mengadakan acara maaf-maafan sebelum puasa
Ramadhan.

Hadits tersebut dha'if dan munkar karena menyelisihi hadits yang shahih sebagai
berikut:
"Artinya: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian
berkata, "Amin, amin, amin".
Para sahabat bertanya. "Kenapa engkau berkata 'Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?"
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Telah datang malaikat Jibril dan
ia berkata: 'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun
dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin',
kemudian Jibril berkata lagi, 'Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi
keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah
amin!', maka aku berkata: 'Amin'. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata lagi. 'Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah
seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga
dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin".
[Hadits Riwayat al-Bazzar dalam Majma'uz Zawaid 10/1675-166, al-Hakim 4/153
dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah,
diriwayatkan juga oleh Imam al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih
Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)]

Maka tradisi bermaafan sebelum Ramadhan tidak ada tuntunannya dari Rasulullah dan para
Sahabatnya.

Wallahu a'lam bishshawab, Jazakumullah. wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Abu Ramadhan Al Atsari
xnasrani2salafi

07 September 2007

Motivation of The Day : " 'Telur Emas' dari Diri dan Keluarga "

Sebuah dongeng rakyat yang sampai sekarang masih cukup terkenal, dan sampai sekarang tetap saya ingat karena telah memberikan inspirasi yang mendalam bagi saya. Dikisahkan seorang peternak angsa, memiliki begitu banyak angsadi peternakannya. Sang peternak adalah seorang yang rajin memelihara angsa-angsanya, hanya saja karena pengelolaan peternakannya yang sederhana dan tidak pernah diupayakan untuk ditingkatkan, maka hasil telur dari angsa-angsa ini selalu begitu-begitu saja tidak pernah memberikan peningkatan penghasilan bagi sang peternak.

Suatu pagi, seperti biasa sang peternak bangun dari tidurnya dan bergegas menuju kandang-kandang angsanya untuk segera mengumpulkan telur-telur yang dihasilkan si angsa hari itu. Betapa terkejutnya sang peternak ketika mendapati sebuah telur berwarna kuning keemasan dari seekor angsa tua di kandang paling ujung.

"Siapa yang pagi-pagi telah berusaha mempedayai saya.", gumamnya dalam hati sambil memungut telur keemasan tadi. "Mungkinkah ini sebuah telur dari emas", pikirnya kemudian.

Lama dia berpikir me-logika terhadap apa yang terjadi dengannya pagi itu, sambil terus memandangi telur keemasan digenggamannya. Merasakan beratnya, mengetuk-ngetukkannya pada batu, menggores-goreskannya, sampai pada suatu keyakinan dalam hati pak peternak bahwa dia harus bergegas memastikan benda apa itu.

Bergegas dia menuju ke tempat ahli logam tak jauh dari rumahnya, yang kemudian dia meminta sang ahli logam untuk menganalisa benda apakah yang dia temukan pagi itu. Sang ahli logam mengambil lup-nya, yang kemudian mencermati telur keemasan yang diterimanya.

Beberapa saat kemudian dia memandangi si peternak, sambil menyerahkan telur tersebut dan berkata, "Ini adalah emas murni 24 karat berbentuk bulat telur dengan berat hampir satu kilogram..!".

Setengah tak percaya si peternak kemudian meminta sang ahli logam untuk menukar telur emas tersebut dengan uang sesuai dengan taksiran harganya. 

Segepok uang yang diterimanya kemudian segera dibelanjakan segala barang yang dia impikan selama ini untuk dimiliki dari pakaian-pakaian yang bagus dan mahal, perabot-perabot mahal, dan sebagainya.

Esok harinya, karena masih banyak sisa uang untuk hidupnya hari itu, dengan langkah malas dia menuju ke kandang angsanya untuk memunguti telur-telur hasil pada hari itu. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa kejadian telur emas kemarin hari akan berulang lagi pada hari itu. Dan
benar dia kembali menemukan telur emas pada angsa yang sama. Bergegas dia berlari menuju kota untuk kembali menjual telur tersebut. 

Esok paginya setelah bangun pagi, dengan berharap-harap cemas dia kembali menuju angsa tua petelur emas. Dan benar! Kembali sang angsa mempersembahkan satu telur emas kepada sang peternak.

Hal yang sama terjadi esok paginya, esok paginya, dan seterusnya, sehingga membuat si peternak menjadi rajin bangun pagi-pagi sekali untuk sekedar segera mendapat telur emas dari angsa tua itu.

Dalam waktu singkat, kehidupan si peternak pun berubah. Si angsa tua juga sudah diberi tempat khusus di sebelah kamar tidur si peternak agar telur emas hasil si angsa tua tiap pagi tidak dicuri orang dan dengan mudah dapat segera diambil oleh sang peternak untuk dijual. Rumahnya kini telah berubah menjadi begitu mewah. Lama kelamaan timbulah sifat tamak dari si peternak.

"Mengapa saya harus menunggu satu butir telur emas setiap harinya dari si angsa tua", pikirnya.., ..betapa bodohnya saya.". "Isi perut angsa tua itu pastilah penuh dengan emas,.kenapa tidak sekarang saja saya ambil semuanya, sehingga saya tidak perlu susah-susah menunggu tiap pagi, serta dalam sekali waktu saya sudah bisa dapatkan semua.", begitulah pikir sang peternak.

Diambilnya parang besar miliknya, dan dalam sekejap dibelahlah dada si angsa tua. Tapi apa yang terjadi? Tak ada secuil pun telur emas di dalam perut si angsa tua. Dan yang lebih buruk, si angsa tua saat itu juga mati digenggaman sang peternak. Telur emas tiap pagi pun tinggal kenangan.

Cerita ini terkenal dengan sebutan Aesop's fable dengan judul `The goose and the golden eggs'. Mengapa cerita ini begitu menarik bagi saya?
Seseorang yang telah menginjak dewasa dan mulai harus menghidupi dirinya tentunya mulai sadar bahwa dia harus memiliki `sesuatu' yang bisa dijadikan semacam modal agar dia bisa selalu terus menerus menghasilkan *sesuatu* yang bisa menghidupi dirinya. Apalagi kalau orang tersebut sudah memutuskan untuk membangun sebuah rumah tangga.

`Sesuatu' (dengan tanda kutip) yang saya maksud bisa berupa keahlian, kepandaian, pengetahuan, ketrampilan, ketekunan,keberanian, dsb. Sedang sesuatu (dengan huruf tebal) di atas adalah bisa berupa uang, penghargaan, pengakuan, kesempatan, dsb.

Sesuatu (dengan huruf tebal) tadi adalah sebuah `telur emas' bagi kita. Ketika kita mulai menekuni sebuah profesi, ketika kita mulai merintis sebuah usaha, ketika kita mulai meniti karir, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, sedikit demi sedikit akan muncul `telur emas-telur emas'bagi kita. 

Lalu dimanakah letak angsanya? Tak lain adalah `Sesuatu' (dengan tanda kutip) yang saya sebutkan di atas. `Sesuatu' yang semua itu bermuara kepada diri kita, baik badan kita secara fisik, pemikiran kita, serta jiwa, emosi dan rohani kita. Dan bila dikembangkan, keluarga adalah juga merupakan bagian dari `angsa' kita, baik itu manusianya, suasananya, semangatnya, kebersamaannya, rasa cita kasihnya, keteduhannya dan semua hal yang bisa memastikan bahwa kita bisa akan selalu menghasilkan `telur emas', hari demi hari, sedikit demi sedikit.

Kisah fabel yang saya ceritakan diatas sepertinya bisa terlihat sebagai kisah yang terlalu ekstrim. Tapi bila kita mau berkaca pada kehidupan di sekitar kita, kita mungkin akan sadar bahwa perumpamaan sang peternak membelah dada angsa untuk segera memperoleh semua telur emas sekaligus dalam sekejap ternyata banyak terjadi di sekitar kita.

Kita lihat di sekitar kita bagaimana sesorang yang ingin mengejar karir sampai ke puncak dengan segera, justru mengabaikan kesehatan dirinya sendiri, pola makannya, jam istirahatnya. Tak lain dia pelan-pelan membelah dada angsanya sendiri.

Masih banyak diantara kita, dalam menjalankan profesinya, atau dalam melakukan usahanya, ingin mendapatkan keuntungan yang berlipat dalam sekejap. Sehingga sampai lupa waktu mengabaikan saat-saat istri dan anak-anaknya membutuhkan sebuah kebersamaan dengannya. Tanpa dia sadari, dalam mencoba dia mendapatkan telur emas, justru dia berusaha `membunuh' si angsa.

Bisa jadi kita sebagai manusia yang memiliki keahlian, ketrampilan, pengetahuan, semangat, keberanian adalah manusia-manusia yang akan selalu menghasilkan telur emas-telur emas setiap harinya. Dan hari demi hari kita selalu bangga akan telur emas yang kita hasilkan. Tapi yakinkah kita akan selalu ada telur emas ketika kita justru mulai tidak begitu menghiraukan angsa-angsa kita. Ketika kita lupa untuk memperhatikan kesehatan fisik diri kita, ketika kita mulai mengabaikan kesehatan rohani kita, ketika kita melalaikan sumber daya manusia di keluarga kita.

Itulah yang saya selalu coba untuk mengingatkan diri saya, bahwa untuk menjamin selalu adanya telur emas, begitu penting usaha untuk memberdayakan diri dan keluarga kita.

Sumber: 'Telur Emas' dari Diri dan Keluarga oleh Pitoyo Amrih.